1.Pemanfaatan rumput liar
Rumput merupakan salah satu tumbuhan liar yang biasa kita jumpai di pekarangan, pinggir jalan, kebun, tanah pertanian atau pekarangan kantor. Rumput jarang digunakan. Jadi terlihat seperti tanaman yang tidak berguna. Rerumputan pada musim hujan lebih banyak dari pada musim kemarau. Oleh karena itu, rumput di halaman kantor biasanya dikelola dengan cara dicabut lalu dibuang begitu saja. Saat ini pekarangan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Mitra Tan di Kecamatan Sambutan Kota Samarinda ditumbuhi rumput liar antara lain rumput Belulang (Eleusine indica L. Gaertn) dan umbi Tekian (Cyperus exculenta). Hal ini sangat mengkhawatirkan BPP sebagai badan pemerintah. Pertumbuhan kedua rumput ini relatif cepat sehingga harus dikontrol dengan pencabutan dan pemotongan secara berkala.
Secara analisis, rumput mengandung unsur hara makro dan mikro yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Melihat potensi tersebut, rumput hasil panen dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dalam pembuatan pupuk organik. kompos Kompos adalah pupuk yang terbuat dari sampah organik. Misalnya sayuran, daun dan ranting, serta kotoran hewan yang dihasilkan dari proses pembusukan/pembusukan yang disebabkan oleh mikroorganisme tertentu yang disebut proses fermentasi. Selain rumput, bahan yang diperlukan untuk membuat kompos dari rumput dan dedaunan adalah EM , gula pasir, bekatul dan air. Rumput merupakan bahan organik terpenting dalam pengomposan.
cara memanfaatkan rumput liar menjadi pupuk organik ini,EM digunakan untuk memecah bahan organik tanpa menghasilkan banyak panas, karena mikroorganisme anaerobik bekerja dengan tenaga enzim. EM terdiri dari Lactobacillus sp., Actinomycetes, bakteri fotosintetik dan ragi. Gula dan dedak digunakan sebagai bahan makanan mikroorganisme EM agar mikroorganisme tersebut dapat berpartisipasi aktif dalam proses dekomposisi. Ketika air digunakan untuk mengairi bahan organik. Umumnya diperlukan kelembapan 30- 0 persen. Dalam cara produksi, rumput dipotong bila rumputnya besar dan panjang. Namun, tidak perlu memotong rumput dan umbi theca karena kecil dan pendek. Rumput cincang ditempatkan di ember. Kemudian larutan EM dibuat dari bahan-bahan yang terdiri dari EM , gula dan air dengan komposisi 1 ml EM , 1 g gula/1 ml larutan gula dan 1 liter air disemprotkan. Buat solusi EM ini sebanyak yang Anda butuhkan.
Bahan organik berupa rumput dan umbi juga dapat ditambahkan pada bekatul. Tujuan pemberian bekatul ini adalah untuk mempercepat proses fermentasi. Setelah bahan organik disiram secara merata dengan larutan EM , ember ditutup dan ditimbang dengan batu atau besi dan diletakkan di tempat yang terlindung atau terlindung dari sinar matahari langsung dan hujan. Kondisi proses fermentasi harus dijaga agar mikroorganisme dapat berfungsi secara optimal. Kelembaban yang terlalu rendah atau tinggi dapat mencegah perkembangan mikroorganisme bahkan membunuhnya. Oleh karena itu, ember harus dibuka setelah 2-3 hari untuk mengurangi panas dan gas metana dari proses fermentasi yang terus menerus. Proses fermentasi diketahui bersifat anaerobik atau tidak membutuhkan oksigen.
Selama proses fermentasi, warna bahan organik berubah menjadi coklat. Anda juga dapat mengubah warna mendekati gelap nanti. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivator EM berperan dalam proses penguraian bahan organik dengan air, bekatul dan gula. Fermentasi menghasilkan bau yang mirip dengan tape atau alkohol, sehingga bau tersebut dapat dijadikan indikator bahwa proses fermentasi dikatakan berhasil sebagai pupuk organik yang perlu disebar.
Pupuk ini bermanfaat tidak hanya untuk memberikan unsur hara bagi tanaman, tetapi juga untuk memperbaiki struktur tanah dan mempertahankan fungsi tanah agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan sehat. Selain itu, memperbaiki kondisi fisik tanah, meskipun unsur hara ada, tetapi dalam jumlah kecil. Pupuk organik menjaga dan meningkatkan fungsi tanah sehingga unsur hara di dalam tanah dapat dengan mudah bermanfaat bagi tanaman. Dibandingkan dengan pupuk kimia, pupuk organik dianggap lebih ramah terhadap bumi dan lingkungan, serta tentunya menghemat biaya dalam pertanian.
Saya adalah penulis di infopeluangusaharumahan.com yang memiliki minat besar terhadap perkembangan teknologi, khususnya di bidang IT. Selain itu, saya senang dalam proses pembelajaran dan dengan senang hati berbagi berbagai informasi terkait bisnis dan tips terbaru dengan pembaca.