Keberlanjutan Briket dalam Ekonomi hijau merupakan model pembangunan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas lingkungan.
Ekonomi hijau ini diharapkan dapat mendorong terciptanya lapangan kerja baru serta peluang investasi baru.
Salah satu sektor yang dapat mendukung ekonomi hijau adalah sektor energi, khususnya energi terbarukan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Keunggulan briket dari bahan bakar fosil
Briket adalah salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan. Briket biomassa yang terbuat dari serbuk kayu, sekam padi, jerami, sabut kelapa, atau limbah pertanian lainnya.
Briket biomassa lebih ramah lingkungan karena menghasilkan sedikit asap dan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Briket juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Contoh keunggulan briket biomassa adalah:
- Harga briket yang murah dibandingkan dengan bahan bakar fosil dan lebih mudah di dapat.
- Ramah lingkungan karena dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara
- Lebih efisien dan hemat karena memiliki kalor yang tinggi dan waktu pembakaran yang cukup lama
- Dapat meningkatkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang memiliki potensi menjadikan limbah biomassa sebagai bahan baku.
strategi untuk mewujudkan Keberlanjutan Briket dalam Ekonomi hijau
Diperlukan strategi untuk mewujudkan Keberlanjutan Briket dalam Ekonomi hijau, contohnya adalah:
- Meningkatkan lagi kepasitas produksi dan kualitas briket dengan menggunakan teknologi yang tepat dan standar yang sesuai
- Mendorong perkembanga pasar dan permintaan briket dengan melakukan sosialisasi, edukasi, serta promosi kepada masyarakat dan juga pelaku usaha.
- Membangun jejaring kerjasama antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil dalam pengembangan briket.
- Menerapkan praktik pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan, seperti menggunakan pupuk organik, pengelolaan hama terpadu, dan diversifikasi tanaman.
- Mengintegrasikan briket dengan sektor-sektor lain yang mendukung ekonomi hijau, seperti perkebunan kelapa sawit rakyat yang berkelanjutan1, ekowisata1, dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Ramah Lingkungan.
Mengintegrasikan briket dengan sektor lain yang mendukung ekonomi hijau, seperti perkebunan kelapa sawit berskala kecil yang berkelanjutan, ekowisata dan kawasan ekonomi khusus yang ramah lingkungan.
Briket menjadi salah satu solusi untuk mencapai pembangunan berkelanjutan melalui ekonomi hijau. Briket tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan.
Tantangan Dan solusi
Namun, briket juga menghadapi beberapa tantangan dalam mencapai keberlanjutan dalam ekonomi hijau. Beberapa contoh tersebut adalah:
Tantangan teknis
Briket memerlukan teknologi yang tepat untuk memproduksi, menyimpan, dan mengangkutnya dengan efisien dan aman. Teknologi ini harus sesuai dengan kondisi lokal dan sumber daya yang tersedia.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas briket adalah jenis biomassa, proses pengeringan, pengikatan, pemadatan, dan pembakaran.
Solusi yang dapat dilakukan adalah melakukan penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan teknologi briket, serta memberikan dukungan dan bimbingan kepada produsen dan pengguna briket.
Tantangan ekonomi
Briket harus dapat bersaing dengan bahan bakar lain yang lebih murah dan mudah didapat, seperti batubara atau kayu bakar.
Briket juga harus memiliki pasar yang luas dan stabil, baik di tingkat lokal maupun nasional. Beberapa faktor yang mempengaruhi harga briket adalah biaya produksi, transportasi, distribusi, dan pajak.
Solusi yang dapat dilakukan adalah memberikan insentif dan subsidi kepada produsen dan pengguna briket, serta melakukan sosialisasi dan promosi tentang manfaat briket bagi lingkungan dan masyarakat.
Tantangan sosial
Briket harus dapat diterima dan digunakan oleh masyarakat secara luas, terutama di daerah pedesaan yang masih bergantung pada kayu bakar sebagai sumber energi utama.
Briket juga harus memberikan dampak positif bagi kesehatan, pendapatan, dan keterampilan masyarakat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penerimaan dan penggunaan briket adalah preferensi, kebiasaan, pengetahuan, sikap, dan partisipasi masyarakat.
Solusi yang dapat dilakukan adalah melibatkan masyarakat dalam proses produksi dan penggunaan briket, serta memberikan edukasi dan pelatihan tentang cara membuat dan menggunakan briket dengan benar.
Tantangan lingkungan
Briket harus dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti deforestasi, degradasi tanah, pencemaran udara, dan perubahan iklim.
Briket juga harus memenuhi standar lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah atau lembaga internasional.
Beberapa faktor yang mempengaruhi dampak lingkungan dari briket adalah sumber biomassa, metode produksi, emisi karbon, dan residu abu.
Solusi yang dapat dilakukan adalah memilih biomassa yang berkelanjutan dan tidak bersaing dengan kebutuhan pangan atau pakan, menggunakan metode
produksi yang ramah lingkungan dan hemat energi, mengukur dan mengurangi emisi karbon dari briket, serta memanfaatkan residu abu sebagai pupuk atau bahan bangunan.
baca juga cara buat briket tempurung kelapa
Saya adalah penulis di infopeluangusaharumahan.com yang memiliki minat besar dalam perkembangan teknologi, terutama di sektor IT. Saya juga senang belajar berbagai hal dan berbagi informasi seputar bisnis serta tips terkini dengan pembaca dengan semangat yang tinggi.