• About Us
  • Kontak
  • Privacy & Policy
Sunday, September 24, 2023
  • Login
Informasi Peluang Usaha Rumahan
Advertisement Banner
  • HOME
  • KATEGORI
    • SNACK
      • Keripik
      • Kerupuk
      • Roti
      • Rumput Laut
    • KULINER
      • Abon
      • Kelapa
      • Kopi
      • Bakso
      • Es Krim
    • PETERNAKAN
      • Pakan Ternak
      • Pupuk
      • Pupuk Kompos
    • KERAJINAN
      • Kerajinan Bambu
      • Daur Ulang
  • ABOUT US
  • KONTAK
  • PRIVACY
No Result
View All Result
Informasi Peluang Usaha Rumahan
No Result
View All Result
Home artikel

Panduan Timing Untuk Belajar Roasting Kopi (Pasti Bisa)

Aditya Saputra by Aditya Saputra
November 20, 2018
in artikel, Kopi
0 0
0
0
SHARES
7
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Belajar Roasting Kopi – Biji kopi yang sudah dicuci dan belum disangrai (roasting) teksturnya lunak dan memiliki kandungan acid, protein, gula, serta kafein yang lebih tinggi dibandingkan dengan biji kopi yang sudah disangrai (roasting).

Ketika kopi masih dalam bentuk beras (green bean), dapat dipastikan biji kopi tersebut hanya memiliki sedikit rasa bahkan tidak berasa.

Namun setelah melalui proses roasting, biji kopi (green bean) yang semula tidak memiliki rasa akan berubah menjadi biji kopi yang beraroma, kaya rasa, dan memiliki biji yang renyah. Salah satu tahapan yang harus dilalui agar kopi bisa dinikmati dengan aroma dan citarasa sedap adalah proses roasting.

Proses ini pun sangat menentukan cita rasa kopi, mulai dari body yang ringan sampai body berat dapat diatur dengan proses sangrai. Sehingga dapat dikatakan bahwa tahapan ini merupakan proses yang sangat krusial dibanding semua tahapan pengolahan kopi.

Dalam belajar roasting kopi ini Cita rasa kopi bisa divariasikan sesuai selera, tergantung pada bagaimana proses roasting ini dilakukan.

Sebagai gambaran betapa pentingnya proses roasting, maka jika dikomposisikan perbandingan penentu citarasa kopi yang kita nikmati, 30% rasa enaknya kopi bisa ditentukan oleh roaster melalui proses roasting, 60% ditentukan oleh proses budidaya dan panen di kebun sedangkan sisanya yang 10% ditentukan oleh barista pada saat penyajian.

BACA JUGA : Jadi Begini Cara Roasting Kopi Agar Rasanya Mantap !!!

Belajar Roasting Kopi

Pada dasarnya roasting adalah proses untuk mengeluarkan air pada kopi, mengeringkan dan mengembangkan bijinya, mengurangi beratnya hingga 20%, serta yang paling penting adalah mengubah unsur gula menjadi CO2 sebagai alat transport untuk memberikan aroma pada kopi tersebut.

Tingkatan roasting paling umum dijadikan patokan terutama di Indonesia ada tiga tingkat, yaitu; light roast, medium roast, dan dark roast. Tingkatan ini biasanya paling pas dalam memanggang kopi arabika. Penyangrai kopi tingkat dunia, biasanya menggunakan tingkatan roasting yang spesifik seperti french roast, vienna roast, cinnamon roast, dan lain lain.

1. Light Roast (Coklat Muda)

 

Pada tingkatan roasting ini cita rasanya asam, aroma sangrai kurang tercium, tahapan pertama biji kopi yang telah di sangrai beberapa menit akan sedikit mengembang.

Light roast merupakan fase dalam roasting yang memiliki tingkat kematangan paling rendah. Biji kopi akan memiliki warna coklat terang karena proses penyerapan panas yang dilakukan tidak terlalu lama, minyak juga tidak muncul pada biji kopi dan biji kopi cenderung kering. Light roast memiliki suhu biji kopi berada pada kisaran 180°C – 205°C.

Pada suhu sekitar 205°C tersebut terjadi first crack dan pada saat itu pula proses roasting dihentikan. Kopi yang di roasting pada tingkatan ini memiliki keasaman dan caffeine yang tinggi. Tingkatan roasting ini cocok bagi orang yang menyukai rasa kopi mencolok, karena memiliki ciri khas seperti citrusy, earthy, dan buttery.

Ini Dia Daerah Penghasil Kopi Terbaik Di Indonesia

2. Medium Roast

 

Pada tingkatan roasting ini, cita rasa terasa manis dan aroma asap penyangraian sangat tajam tercium, karena biji kopi banyak mengeluarkan asap, warnanya makin hitam sampai berminyak dan kandungan gula mulai berkarbonisasi.

Medium roast merupakan tingkatan roasting yang paling banyak digunakan. Biji kopi akan berwarna lebih gelap apabila dibandingkan dengan light roast tetapi lebih terang apabila dibandingkan dengan dark roast. Sama seperti light roast, pada medium roast biji kopi tidak mengeluarkan minyak pada permukaannya.

Medium roast memiliki suhu biji kopi pada kisaran 210°C dan 220°C. Pada suhu tersebut adalah suhu dimana first crack usai namun second crack belum terjadi. Selain caffeine yang lebih rendah, medium roast menghasilkan kopi yang cenderung balance aroma, balance keasaman dan menghasilkan banyak rasa.

3. Dark Roast

 

Dark roast merupakan tingkatan paling matang pada proses roasting kopi, apabila melebihi tingkatan ini justru kopi menjadi tidak enak. Warna biji kopi akan lebih gelap bila dibandingkan dengan tigkatan – tingkatan roasting lainnya.

Pada dark roast biji kopi hasil roasting mengeluarkan minyak pada permukaannya. Rasa kopi juga akan cenderung pahit dan menutupi rasa khas dari masing – masing kopi. Dark roast selesai diroasting ketika second crack usai terjadi atau pada suhu sekitar 240°C. Bagi yang menyukai kopi dengan kekentalan (body) kopi yang tebal, sangat cocok dengan profil dark roast.

itu dia panduan untuk belajar roasting kopi.

Tags: belajar roasting kopi
No Result
View All Result

CATEGORIES TAG

Abon artikel Bakpia Bakso Bumbu Coklat Coklat Daur Ulang Dodol Emping Jagung es buah Es Krim Gula Aren Jagung Kelapa Kerajinan Bambu Keripik Keripik Kerupuk Kopi Mie Pakan Ternak Peluang Usaha Pupuk Kompos Resep Camilan Roti Rumput Laut Santan Kelapa Selai Sosis Tepung Usaha Jahe Instan

Recent Posts

  • Menganalisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Kemitraan Dalam Rantai Pasok Briket
  • Meningkatkan Efisiensi Dalam Menggunakan Briket Untuk Kehidupan Sehari Hari
  • Keberlanjutan Briket Dalam Ekonomi Lebih Efisien Dan Lebih Mudah Untuk Digunakan
  • Membantu Mengurangi Emisi Karbon Pada Industri Menggunakan Briket
  • Potensi Pasar Prodduk Briket Yang Makin Berkembang Dan Makin Besar.
  • A Natural Resources to Serve of Erosion Control Coconut Coir Matting
  • About Us – Info Peluang Usaha Rumahan
  • Alternative How to Make a Charcoal Briquettes
  • Biomass Briquette Process is Revolutionizing Energy Production
  • Characteristics Charcoal Briquettes Indonesia (Quality, Energy Efficiency)
  • Contact
  • Exploring the Benefits of Charcoal from Indonesia
  • From Raw Materials to Energy: The Briquette Manufacturing Product
  • Implementation Coconut Coir Roll Matting to Prevent Soil Abrasion
  • Manfaat dari Bawang Putih Kating untuk Kesehatan Tubuh
  • Privacy Police
  • The Implementation of Woven Coconut Coir Geotextiles Uses
  • Utilization Erosion Control Coconut Matting to Reforest The Slope Area
Call us: +1 234 JEG THEME

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • A Natural Resources to Serve of Erosion Control Coconut Coir Matting
  • About Us – Info Peluang Usaha Rumahan
  • Alternative How to Make a Charcoal Briquettes
  • Biomass Briquette Process is Revolutionizing Energy Production
  • Characteristics Charcoal Briquettes Indonesia (Quality, Energy Efficiency)
  • Contact
  • Exploring the Benefits of Charcoal from Indonesia
  • From Raw Materials to Energy: The Briquette Manufacturing Product
  • Implementation Coconut Coir Roll Matting to Prevent Soil Abrasion
  • Manfaat dari Bawang Putih Kating untuk Kesehatan Tubuh
  • Privacy Police
  • The Implementation of Woven Coconut Coir Geotextiles Uses
  • Utilization Erosion Control Coconut Matting to Reforest The Slope Area

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In