Analisa dan Budidaya Kopi Robusta – Dalam perencanaan budidaya kopi robusta yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 di Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambiada tiga langkah yang akan dilaksanakan,langkah –langkah tersebut sebagai berikut:
Budidaya kopi robusta akan di tanam pada lahan semi marjinal seluas 1 Htr, secara Poliklonal menggunakan klon BP 42, BP 358 dan SA 237 dengan tanaman clereside sebagai tanaman pelindung.
Jarak tanam kopi yang digunakan adalah 2 x 3 m dengan populasi 1 666 batang, persediaan sulaman untuk kematiaan benih adalah 10% dri jumlah populasi yaitu 166 batang.
Dalam perencanaan ini untuk menunjang kegiatan nantinya tidak terlepas dari alat pertanian pokok yang harus disiapkan sebagai tahapan awal kegiatan.
Alat pertanian budidaya kopi robusta yang wajib disiapkan adalah sebagai berikut:
- Cangkul sebanyak 2 buah
- Parang sebanyak 2 buah
- Handspryer 1 buah dan
- Grobak sorong 1 buah
Metode penanaman atau budidaya kopi robusta dilaksanakan pada awal musim penghujan yaitu kisaran bulan September/Oktober 2014. Tahapan penanaman dimulai dari:
-
Pembukaan lahan Budidaya Kopi Robusta
Pembukaan lahan dilaksanakan pada awal maret 2014 (6 bulan sebelum jadwal tanam).
-
Penentuan titik tanam tanaman kopi (pemancanagan)
Penentuan titik tanam dilakukan setelah kondisi lahan dalam keadaan bersih, sesuai dengan jarak tanam yaitu 2 x 3 m.
-
Pembuatan lubang tanam
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm untuk memperkecil biaya pembuatan lubang, yang seharusnya lubang tanam anjuran adalah 60 x 60 x 60 cm.
(BACA JUGA : MANFAAT DAN CARA MEMBUAT KOPI HIJAU)
-
Penanaman pohon pelindung clereside
Penanaman pohon pelindung di tanam dengan pola diantara tanaman kopi, dengan jumlah populasi 75% darai tanaman kopi yaitu sekitar 1 250 batang. Berikut adalah gambar pola tanam pohon pelindung.
Ket. |
Klon BP 42 |
Klon BP 358 | |
Klon SA 237 |
-
Penanaman
Penanaman akan di laksanakan bulan September/Oktober 2014. Setelah pohon pelindung diperkirakan sudah dapat melindungi tanaman kopi.
Sebelum menanam diberikan pupuk dasar berupa pupuk kandang 5 kg/lubang sebagai pupuk dasar 1 minggu sebelum penanaman. Benih diperoleh dari penangkar benih setempat.
-
Penyulaman
Penyulaman dilakukan setelah 1 bulan penanaman, dimana tanaman mati sudah kelihatan.
-
Pemeliharaan
Pemeliharaaan yang di lakukan adalah pembubunan yang di lakukan 1 kali dalam setahun. Pengendalian gulma di lakukan dengan penyemprotan herbisida 1 kali dalam setahun , pengendalian hama dan penyakit di sesuaikan kebutuhan lapangan, serta pembentukan cabang pada umur tanaman 3 tahun.
-
Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah NPK dengan dosis anjuran sebelum tanaman menghasilkan yaitu 100 kg Urea, 50 kg TSP dan 50 kg KCL.
Pemupukan di lakukan 2 kali dalam 1 tahun, pemupukan pertama bersamaan dengan pembumbunan sedangkan pemupukan kedua disetiap tahun nya dengan sistim lubang 3 titik di sekitar pohon. Dosis pemupukan setelah tanaman menghasilkan adalah 2 kali lipat dari sebelum menghasilkan.
-
Budidaya Kopi Robusta Saat Panen
Kopi akan berbuah setelah berummur 4 tahun dengan masa produktif pada umumnya 15 tahun. Penanganan pasca panen akan dilaksanakan dengan pengolahan basah agar kualita biji kopi bermutu dan bernilai jual tinggi.
Dari tahapan perencanaan tersebut, selain dari pembukaan dan persiapan lahan yang dilaksanakan dengan sistem borongan, pelaksanaan metode/teknik budidaya lainya akan digunakan sistim penggunaan upah tenaga kerja dalam HOK.
Pengujian Rencana Usahatani
Penguji rencana ini berkaitan dengan sumberdaya yang diminta dan apakah konsisten dengan kendala-kendala sumberdaya yang ada dan faktor-faktor lain yang berpengaruh seperti institusional, kelembagaan, sosial dan kebudayaan.
Dalam rencana yang tersususn pada perencanaan usaha ini, maka dapat diperkirakan kendala-kendala yang akan muncul yaitu:
-
Kondisi geografis
Kondisi geografis lokasi usaha dengan ketinggian tempat 100 dpl dengan ikolim panas berkemungkinan akan berdampak bagi produksi yang akan dihasilkan, bila pemeliharaaan tanaman pelindung kurang diperhatikan.
-
Keterbatasan modal pelaku menjelang panen
Dapat dilihat bahwa dalam melakukan usaha tani kopi robusta, modal yang dibutuhkan sebagai biaya awal untuk sarana produksi begitu besar.
Maka di hawatirkan teknologi budidaya tidak menerapkan GAP (good agriculture practis) atau cara budidaya yang baik dan benar,sehingga terjadi penekanan biaya produksi yang berdampak pada hasil produksi nantinya.
-
Keterbatasan benih
Berdasarkan perencanaan tanam secara poliklonal dengan 3 klon anjuran dimungkinkan persediaan benih pada penangkar akan terbatas.
-
Tenaga kerja
Sebagai pelaku usaha tentu kita menginginkan tenaga kerja yang profesional. Dalam pemilihan dan penggunaan tenaga kerja ini tentu akan menimbulkan kecemburuan di masyarakat, sebagaimana diketahui bahwa ketersediaan tenaga kerja begitu banyak.
Mengevaluasi Rencana dan Menyusun Urutan-urutan Alternatif
Pada tahapan evaluasi ini akan digunakan evaluasi standar keuntungan bersih dimana akan dihitung biaya yang dikeluarkan sampai panen perdana, kemudiaan menentukan prediksi harga produk.
Dari perhitungan tersebut maka akan dapat ditentukan prediksi keuntungan yang akan diperoleh oleh petanai. Untuk mengetahui hal tersebut maka diperlukan analisis pembiayaan berdasarkan urutan-urutan sesuai perencanaan.
Tabel Analisa Pembiayaan Usaha kopi Robuska Selama 4 Tahun
-
Sarana Produksi
NO. |
URAIAN BIAYA KEGIATAN | VOLUME SATUAN | HARGA SATUAN (RP) |
JUMLAH BIAYA |
1. | Grobak sorong
Handsprayer Cangkul Parang/Sabit |
1 1 2 2 |
350.000 300.000 70.000 50.000 |
700.000 600.000 140.000 100.000 |
2. | Benih tanam
Benih sulaman Stek cleresede |
1.666 Btg 166 Btg 1250 stek |
7.000 7.000 500 |
11.662.000 1.162.000 625.000 |
3. |
Pancang |
1666 Buah |
500 |
833 000 |
4. | Pupuk dasar
1.pupuk kandang 2.pupuk Urea 3.pupuk TSP 4.pupuk KCL |
5,5 ton 400 kg 200 kg 200 kg |
250 2.500 3.500 4.000 |
1.250.000 1.000.000 700.000 800.000 |
5. | Insektisida dan sejenisnya
Herbisida |
2 ltr 10 ltr |
100.000 60.000 |
200.000 600.000 |
Total biaya sarana produksi |
20.872.000 |
-
Tenaga Kerja
NO. |
URAIAN BIAYA KEGIATAN | VOLUME SATUAN | HARGA SATUAN (RP) |
JUMLAH BIAYA |
1. | Pembukaan & persiapan lahan |
Borongan |
1.000.000 |
1.000.000 |
2. | pemancangan |
4 H0K |
50.000 |
200.000 |
3. | Pembuatan lubang tanam |
20 HOK |
50.000 |
1.000.000 |
4. | Penanaman pohon pelindung |
4 HOK |
50.000 |
200.000 |
5. | Penanaman kopi |
10 HOK |
50.000 |
500.000 |
6. | Penyulaman |
1 HOK |
50.000 |
50.000 |
7. | Pembumbunan & pemupukan 1 |
40 HOK |
50.000 |
2.000.000 |
8. | Pemupukan 2 |
20 HOK |
50.000 |
1.000.000 |
9. | Penyemprotan gulma |
8 HOK |
50.000 |
400.000 |
10. |
Pengendalian hama penyakit |
8 HOK |
50.000 |
400.000 |
11. | Pembentukan cabang |
2 HOK |
50.000 |
100.000 |
12. | Panen dan Pasca panen |
20 HOK |
50.000 |
1.000.000 |
Total biaya tenaga kerja |
7.850.000 |
Total biaya keseluruhan = 20.872.000 + 7.850.000 |
28.722.000 |
Dari tabel analisis diatas dapat dilihat bahwa untuk melaksanakan budidaya kopi robusta di butuhkan biaya Rp 28.722.000,- untuk 1 htr lahan.
Bila prediksi produktifitas rata-rata 1 ton/hektar dengan harga prediksi 20 000/kg dari rekomendasi 2 ton/hektar maka dapat ditentukan:
- Pendapatan petani di tahun pertama setelah berproduksi hanya Rp 20 000 000,artinya pada tahun ini modal awal petani belum kembali
- Keuntungan rata-rata petani/tahun di tahun berikutnya,dapat di lihat pada tabel 2.
Tabel Keuntungan Rata-Rata Pertahun
-
Sarana Produksi
NO. |
URAIAN BIAYA KEGIATAN | VOLUME SATUAN | HARGA SATUAN(RP) |
JUMLAH BIAYA |
1. | 1.pupuk Urea
2.pupuk TSP 3.pupuk KCL |
200 kg 100 kg 100 kg |
2.500 3.500 4.000 |
500.000 350.000 400.000 |
2. | Insektisida dan sejenisnya
Herbisida |
2 ltr 2 ltr |
1.00.000 60.000 |
200.000 120.000 |
Total biaya sarana produksi |
1.570.000 |
-
Tenaga Kerja
NO. | URAIAN BIAYA KEGIATAN | VOLUME SATUAN | HARGA SATUAN(RP) |
JUMLAH BIAYA |
1. | Pembumbunan & pemupukan 1 |
10 HOK |
50.000 |
500.000 |
2. | Pemupukan 2 |
5 HOK |
50.000 |
250.000 |
3. | Penyemprotan gulma |
2 HOK |
50.000 |
100.000 |
4. | Pengendalian hama penyakit |
4 HOK |
50.000 |
200.000 |
5. | Pemeliharan cabang |
4 HOK |
50.000 |
200.000 |
6. | Panen dan Pasca panen |
20 HOK |
50.000 |
1.000.000 |
Total biaya tenaga kerja |
2.250.000 |
-
Biaya marginal(tak terduga)
NO. | URAIAN BIAYA KEGIATAN |
JUMLAH BIAYA |
1. | 20 % x 1.570.000 + 2.250.000 |
764.000 |
-
Total Hasil Panen
NO. |
URAIAN BIAYA KEGIATAN | HARGA SATUAN (RP) |
JUMLAH BIAYA |
1. | Total biaya
keseluruhan |
1.570 000 + 2.250.000 + 764.000 |
4.584.000 |
2. | Penerimaan petani |
1000 kg x 20 000 |
20.000.000 |
3. | Keuntungan |
20 000 000 – 4 584 000 |
15.416.000 |
Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa keuntungan yang akan diperoleh petani/tahun adalah Rp 15.416.000 dan Petani dapat mengembalikan modal awal pada tahun ke dua setelah tanaman tanaman menghasilkan.
Di infopeluangusaharumahan.com, saya berperan sebagai seorang penulis yang memiliki ketertarikan dan minat besar terhadap perkembangan teknologi, khususnya teknologi IT. Saya juga senang belajar berbagai hal dan berbagi informasi seputar bisnis serta tips terkini dengan pembaca dengan antusiasme yang tinggi.